Minggu, 28 Oktober 2012

Novi Amelia Membalikan Perkara pelaku kecelakaan dan konsumsi narkoba, menjadi perkara pelanggaran etika publikasi oleh polisi.



                         
Motiv dibalik perkara Novi Amelia
Nama Novi Amalia tiba-tiba mencuat. Aksi Novi mengendarai Honda Jazz merah bernopol B 1864 POP, dengan kencang dari arah Hayam Wuruk menuju Harmoni menabrak lima pengguna jalan dan dua polisi.
Pengakuan sejumlah orang yang pernah memotret dan mengenalnya, memastikan pengemudi Honda Jazz maut itu adalah Novi Amalia, model yang pernah mereka potret. Novi amalia diduga mengalami depresi, karena saat ditangkap, Novi hanya mengenakan celana dalam dan bra. Dia pun positif menggunakan narkoba jenis ekstasi. Yang Sering Dicari. Novi diketahui kerap menghiasi halaman majalah dewasa ternama. Dari beberapa foto yang didapatkan, hampir mendapatkan Novi selalu berpose dengan pakaian minim.
Upaya untuk menyelamatkan diri dari jeratan Sanksi  pengguna Narkoba

Masalah penggunaan narkoba bagi kalangan artis sepertinya sudah lazin dan tidak asing menjadi sorotan masa. Seperti artis ternama gombloh, roy martin, dll nya hal ini telah menjadi trend bagi kalangan masyarakat artis diduniapada umunya katakanlah Bob Marly yang terang-terangan mengambil simbul dirinya daun maryana (daun ganja )

Sanksi untuk pengguna, pengedar , pemasok narkoba sangat berat dari hukum penjara termasuk hukum pejara selama hidup  hingga sampai kepada hukuman mati.  Banyak dalih yang bias dijadikan sebagai peringan sanksi bahkan bebas dari jeratan itu seperti yang diupayakan artis model majalah Novi Amelia dengan menimbulkan masalah baru “ Pengedaran potret bugil oleh oknum aparat polisi dan oknum  wartawan “ disini yang diuntungkan dari perkara ini adalah para pengacara yang berpijak para prinsip praduga tidak bersalah menjadi salahsatu aspek pembelaan, bahkan secara nyata kita lihat tersangka malah mampu membalikan perkara dari tersangka menjadi penggugat iu tidak tangung-tangung polisi yang di gugat nya.
Sampai melibatkan keterlibatan Anggota DPR-RI menyudutkan kepolisian scara sepihak menurut penjlasan Anggota Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia perjuangan Eva Sundari meminta Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia diminta mengusut pengedar foto-foto syur Novi Amilia selama berada di tahanan kepolisian. Selanjutnya Eva menambahkan menegaskan  Dia menyayangkan, tahanan perempuan di lingkungan Polri mengalami pelecehan seksual. Dalam kasus ini, Polri dinilai tidak mengintegrasikan perspektif HAM dalam menjalan tugasnya. Eva menegaskan, perempuan berhak dilindungi dari pelecehan dan dijaga martabatnya. Namun kita harus pahami figure Novi Amelia yang selalu menghiasi halaman majalah dewasa ternama. Dari beberapa foto yang didapatkan, hampir mendapatkan Novi selalu berpose dengan pakaian minim. Pengakuan sejumlah orang yang pernah memotret dan mengenalnya, memastikan pengemudi Honda Jazz maut itu adalah Novi Amalia, model yang pernah mereka potret. Maka penerbitan majalah ini mangapa tidak diprotes oleh DPR-RI bahkan Novi Amelia telah menjadi profesinya.
Ada yang lebih menarik dari beberapa pemberitaan media dimana mengatakan  Novi Amelia yang ini diyakini adalah model photo syur di sejumlah majalah khusus pria seperti ME dan Populer. Photo-photo syurnya dengan mudah dilihat dikedua majalah tersebut.  Anehnya, trending topic di sosial media justru bukan membahas masalah tabrakannya, ketika citizen tahu pelaku adalah model syur, justru buruan berita selebihnya adalah mencari photo-photo mengundang syahwat milik Novi Amelia. Lalu ada apa dari semua ini…? Pertanyaan kita arahkan kepada dua sudut pandang kepada Novi Amelia dan kepada pihak keplisian itu sendiri dengan wartawan yang telah di sangkakan pihak kepolisian yang melakukan pemotretan di di TKP.
 Secra pengamatan dari beberapa kalangan praktisi hukum dan pihak penegak hukum sepertinya memainkan naskah sinetron peradilan menjadi tontan yang menarik dari peristiwa pelanggaran hukum atas penggunaan  bahan narkotika dan obat-obatan terlarang ( Narkoba )

Maka kejadian ini melahirkan pertanyaan-pertanyaan besar diantaranya adalah  bagaimana masyarakat mendalam serta menilai kasus Novi Amelia ? Dan mungkinkah ada permainan para penegak  hukum..? dengan cara mengalihkan perkara dari sangkaan menabrak hingga penggunaan narkoba bagi Novi Amelia membalikannya menjadi gugatan Novi Amelia atas perkara pengedaran photo porno dirinya oleh polisi yang termasuk perkara pidana yang seharusnya tak perlu terjadi saat menegakan hukum maka memunculkan pertanyaan lain “ kelalaian pihak kepolisian ini sengaja atau memang tidak sengaja “ ini sebuah polimik konplikasi modus baru dalam perkara yang membuat perkara yang di perkarakan dimana berdampakan lemahnya system peradilan dan penegakan hukum  dalam kontek hubungan antar tata hukum di Indonesia.(Ricky) 28-Okt 2012